Senin, 23 Juli 2018

MURTAD CINTA


πŸ’”πŸ₯€πŸ’”πŸ₯€πŸ’”πŸ₯€πŸ’”πŸ₯€πŸ’”πŸ₯€
MURTAD KARENA CINTA

πŸ’”Murtad karena cinta, ku dengar kisah itu terulang lagi di negeriku, kali ini menimpa seorang publik figur -semoga Allah mengembalikannya pada fitrah Islam-. Namun hal itu tidak membuatku heran, karena dulu ada insan yang jauh lebih sholeh darinya juga murtad karena cinta.

πŸ“–Dalam kitab “At-Tadzkirah”, Imam Qurthubi menceritakan kisah tentang murtadnya seorang yang sholeh. Beliau mengatakan: Dahulu di Mesir ada seorang hamba yang telah mengabdikan dirinya untuk mengumandangkan adzan, raut wajahnya selalu memancarkan cahaya ketaatan.

πŸ₯€Suatu hari seperti biasanya ia menaiki menara adzan untuk mengumandangkan adzan. Tepat di bawah menara tersebut ada rumah seorang Nashrani dzimmi. Dia menengok ke rumah itu, dan tanpa sengaja dia melihat puteri pemilik rumah tersebut dan langsung terpesona kepadanya, diapun mengurunkan niatnya untuk mengumandangkan adzan.
Tanpa pikir panjang, dia turun menemui wanita tersebut dan masuk ke dalam rumahnya.

πŸ™πŸ»‍♀Wanita itu bertanya kepadanya: “Ada urusan apa engkau ke sini, apa yang kau inginkan.?”.

πŸ‘³πŸ»‍♂Dia menjawab: “Aku menginginkanmu”. πŸ™πŸ»‍♀Wanita itu bertanya lagi: “Untuk apa?”.

πŸ‘³πŸ»‍♂“Engkau telah merampas hati dan segenap jiwaku”. Jawabnya.

πŸ™πŸ»‍♀Wanita itu berkata: “Aku tidak ingin memenuhi keinginginanmu itu ditas hubungan tanpa status”.

πŸ‘³πŸ»‍♂“Aku ingin menikahimu”. jawabnya lagi.

πŸ™πŸ»‍♀Wanita itu menimpali: “Bagaimana mungkin, kamu seorang muslim sedangkan aku seorang Nashrani. Ayahku pasti tidak akan mau menikahkanku denganmu”.

πŸ‘³πŸ»‍♂Diluar dugaan, laki-laki itu menjawab, “Aku akan masuk agama Nashrani”.

πŸ™πŸ»‍♀Wanita itu lalu berkata: “Jika kamu melakukan hal itu, maka aku siap menikah denganmu”.

πŸ’”Maka kemudian diapun memeluk agama Nashrani dan menikah dengan wanita itu serta tinggal bersama di rumahnya.

πŸ₯€Pada pertengahan hari, dia naik ke atas atap rumah, lalu terjatuh dan meninggal.
Dia meninggal tidak dalam keadaan muslim dan juga tidak sempat tinggal bersama wanita tersebut untuk waktu yang lama.

πŸ˜”Kisah diatas menegesakan pada kita untuk tidak mudah tertipu dengan pemaknaan semu soal cinta, kecantikan, atau pemaknaan lain tentang ikatan kasih yang keliru hingga melampaui batas-batas yang telah di atur dalam agama kita yang mulia.

πŸ“Kisah itu juga seperti mengajari kita untuk tidak bangga dengan amal-amal yang sudah kita lakukan.
Kita tidak tau dengan apa Allah akan menutup cerita tentang kita. Iya, itu karena hati manusia berada diantara dua jemari Allah. Dia membolak-balikannya dengan kehendak-Nya. Di dalam sujudnya Rasulullah shallahu alaihi wasallam selalu berdo’a “

🀲🏼“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, Tetapkanlah hatiku diatas agama-Mu”

Kita perlu menjadikan do’a diatas sebagai bagian dari munajat kita kepada Allah. Apalagi dizaman fitnah seperti ini, semua bisa berubah dengan cepat. Sebagaimana tergambar dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, “Bersegeralah beramal sebelum datangnya rangkaian fitnah seperti sepenggalan malam yang gelap gulita, seorang laki-laki di waktu pagi mukmin dan di waktu sore telah kafir, dan di waktu sore beriman dan pagi menjadi kafir, ia menjual agamanya dengan kesenangan dunia.” (HR. Ahmad No. 8493)

Sungguh benar apa yang diberitakan Rasulullah -shallahu alaihi wasallam-, hari ini dengan mudah kita melihat orang-orang yang di pagi harinya masih beriman, namun karena kepentingan duniawi dan kenikmatan sesaat, tiba-tiba di waktu sore dia telah menjadi kafir.
Demikian pula ada diantara mereka yang di sore harinya masih beriman, namun entah apa yang terjadi di malam hari, hingga tiba-tiba kita mendapatinya telah menjadi kafir dipagi hari. Semoga Allah mengarunikan pada kita Husnul Khotimah.

Ya Allah.. Tetapkn hati kami dalam Imam.

___
IG & Telegram:
@act_elgharantaly

πŸ’”πŸ₯€πŸ’”πŸ₯€πŸ’”πŸ₯€πŸ’”πŸ₯€πŸ’”πŸ₯€
=========================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar